Monday, 17 January 2011

SWEET SWEEPSTAKES

  First of all , sebenernya gw udah punya beberapa cerita yang terilhami atau based on dreams , tapi berhubung cerita nya yang sedikit kompleks , gw akan menulis nya satu persatu mulai dari yang paling simpel , dan ini adalah mimpi yang baru gw alami semalam , nama-nama orang yang gw mimpikan akan gw ganti demi menjaga privasi mereka , sedangkan gw akan menjadi dan selalu menjadi aktor utama ( iyalah,kan gw yang mimpi ) , oke tanpa banyak bacot lagi ,gw persembahkan the first story based on my dreams called " Sweet Sweeptakes " .


  Pada suatu hari di sebuah kota bernama Dream City , terdapat dua orang remaja bernama Dimas dan Tyson , Hari-hari mereka selalu dihabiskan hanya untuk taruhan , taruhan ,dan taruhan , dari taruhan skor pertandingan sepakbola sampai taruhan untuk mendapatkan seorang cewek , tapi entah kenapa untuk yang terakhir mereka belum pernah melakukan nya dan dari sekian banyak taruhan , Tyson selalu menang , entah dengan Dimas , mungkin dia tak punya bakat dalam bidang itu dan hari itu di lapangan sekolah , Tyson asik menggoda cewek-cewek yang berseliweran di hadapan nya ,dengan modal topi baseball , dia merasa bak Aston Kutcher .
" Ayolah , masa tidak ada yang mau menemani ku kencan malam ini ? lihat , aku akan membuang topi konyol ini , aku bukan Kutcher lagi sekarang , coba lihat , hei-hei , aku Taylor Latner sekarang , lihat otot-otot ku ini ? hahaha " Tyson asik berkoar di tengah lapangan sambil memperlihatkan otot-otot tangan nya ke setiap orang yang lewat , lagaknya benar-benar minta di tendang pantatnya . Dimas yang dari tadi mengamati dari jauh , segera menghampiri bocah tak tau malu itu .
" Hei hei , kalau sekali lagi kau melakukan hal seperti tadi lagi , jangan panggil aku sobat lagi , oke ? " kata Dimas sambil menarik Tyson dari ke pinggir lapangan .
" Wow , santai kawan , jangan-jangan kau masih marah karena aku mencium jessica kemarin ya ? hehe " kata Tyson memukul bahu Dimas .
" Sial kau , dia itu memang bukan cewek baik-baik , makanya kau bisa mencium nya , pasti dia yang memberi sinyal duluan kan  ? " balas Dimas sambil membersihkan debu dari jaket jeans nya .
" Haha , memang sih , lalu ada apa nih ? tumben kau menghampiri ku pagi-pagi ? "
" Ah , tidak . liburan semester ini tampaknya akan membosankan ya ? bagaimana kalau kita ke luar kota ? tampaknya Sunshine Town cukup menarik untuk dikunjungi , kita bisa menggunakan Volkswagon punya ayahku , gimana ? " ajak Dimas
" Hmm , aku punya usul lain ,bagaimana kalau kita bertaruh ? "
" Haah , aku malas bertaruh lagi , lagipula aku selalu kalah dan aku masih punya utang sebuah Xbox padamu kan ? terima kasih deh " kata Dimas sambil berjalan menuju kelas .
" Hei , jangan jadi pengecut seperti bro , baiklah ini akan menjadi yang terakhir , kalau kau menang , kita impas , kau tidak berhutang Xbox lagi padaku , bagaimana ? " kata Tyson sambil menahan bahu Dimas .
" Yang benar ? " Dimas mengamati Tyson dengan raut muka tak yakin .
" Kapan sobatmu ini pernah berbohong hah ? "
" Apa taruhan nya ? "
" Oke , Bagaimana kalau liburan ini kita berpisah dan pergi liburan ke tempat yang berbeda dan. . . "
" Lalu apa taruhan nya ? " potong Dimas tak sabar .
" Sabar dong , kita bertaruh siapa yang pergi ke tempat yang paling keren , dialah yang  menang , kita akan memvoting anak-anak kelas siapa yang berhasil berkunjung ke tempat yang paling keren , keren kan ? "
" Hmm , lalu apa buktinya kalau kita memang benar-benar ke tempat yang kita tuju ? "
" Dasar bodoh , tentu saja dengan foto atau lebih akurat lagi dengan rekaman video "
" Betul juga , oke kalu begitu " Dimas tersenyum simpul .
" Deal ? " tanya Tyson sambil mengulurkan tangan nya .
" Deal ! "

  Esok pagi nya , bukan nya packing atau apa , Dimas malah termenung di pinggir pantai dekat rumah nya , yah , memang Dream City mempunyai pantai yang cukup indah , tak kalah indah nya dengan pantai di thailand yang ada di film The Beach , angin pantai mengibar-ngibarkan kemeja dan rambut dimas yang gondrong , tampangnya bingung  sekali .
" Ah dasar brengsek , kenapa disaat seperti ini , aku tidak memegang duit sepeserpun ? bagaimana aku bisa melakukan perjalanan ? mana papa mama pergi keluar kota segala lagi , masa aku harus kalah lagi dari si stupid king Tyson sih ! " Dimas tampak kesal sambil melempar-lempar karang ke tepi pantai , tiba-tiba handphone nya berdering , ternyata dari tante nya .
" Hei , Tante Mary tumben nelpon hehe , apa ? iya nih di rumah aja liburan , ga ada duit , hah ? yang bener tan , aku diajak ke Paris ? Paris yang punya Eifel kan ? cuma sehari ?  haha ,oke deh tan, asik ! makasih ya tan ! klik " Dimas mematikan handphone dan berteriak seperti orang gila. " Asik Paris !! biar sehari juga kali ini you'll be lose , Tyson !! hahaha " .
 Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba , Dimas bersama tante nya sudah tiba di kota mode terbesar , Paris . ternyata mereka di Paris memang benar-benar bukan untuk berjalan-jalan dan melakukan hal menyenangkan lain nya , tapi Tante Mary ke Paris untuk menemui rekan bisnisnya , dan malam nya mereka akan segera pulang dan bodohnya lagi , Dimas tidak membawa kamera atau pun handycam , bahkan dia lupa membawa handphone nya untuk membuktikan bahwa dia sudah mengunjungi Paris , jadi siang itu Dimas hanya bersandar di tembok tak jauh dari menara Eifel,sementara tante nya sibuk mengurusi bisnis nya , sambil bersandar di tembok , Dimas hanya bisa mengutuki kebodohan nya dan membayangkan senyum konyol si bodoh Tyson .
" Ah sial ! kenapa aku bisa lupa bawa kamera sih ! " teriaknya sambil menendang batu kerikil di depan nya .
 Tanpa Dimas sadari , seorang gadis manis asik mengambil gambar Dimas yang sedang murung dengan background Eifel , gadis itu tersenyum-senyum memperhatikan tingkah Dimas dari lensa kamera nya , karena keasyikan dengan kamera nya , gadis itu tidak melihat seorang pemuda dengan sepeda yang daritadi memang mengincar kamera gadis itu , dengan cepat penuda itu menyambar kamera si gadis dan mengayuh sepeda nya dengan cepat .
" Hah , kameraku ? tolong ! ada pencuri ! ' teriak gadis itu
Dimas yang masih menendang-nendang batu menengok ke sumber teriakan dan tanpa basa-basi mengejar pemuda bersepeda itu .
" Pinjam skateboard nya ya ! " Dimas menyambar skateboard milik anak kecil yang berada disamping nya .


bersambung. ..
( sampai mood lagi -,- )

No comments:

Post a Comment