Saturday, 8 January 2011

Suatu hari di kota mimpi

 Pada suatu hari hiduplah seorang anak laki-laki berumur 15 tahun bernama Dreamy , dia adalah seorang anak yang yatim piatu , dia hidup sebatang kara hanya di sebuah tenda kumuh di pinggiran kota tapi entah kenapa dia tidak pernah sekalipun menunjukan raut muka sedih di hidupnya yang menyedihkan itu , sehari-hari Dreamy hanya memakai sweater abu-abu usang pemberian almarhum nenek nya , jeans belel dan sepatu converse dekil yang dia temukan di pinggir pantai , kota tempat dia tinggal memang bukan lah sebuah kota yang besar ,kota itu adalah kota yang kumuh yang penuh dengan anak-anak yatim piatu , gelandangan dan juga pencuri , tapi sebagian memang ditempati oleh orang-orang kaya dari kota besar yang berlibur disitu, tapi kota itu memiliki pantai yang super indah di muka bumi ini dan belum banyak terjamah oleh orang-orang dan pantai itulah satu-satunya hiburan buat Dreamy dan orang-orang kota,  Dreamy menghabiskan hari-harinya di situ dengan mencoret-coret pasir pantai menggunakan sebuah tongkat kayu , entah apa yang ditulis disitu , yang pasti setiap dia menggoreskan kayu nyadia selalu tersenyum , ajaibnya setiap dia tersenyum melihat hasil karya abstraknya di pasir , orang-orang yang melihatnya ikut tersenyum ,entah kenapa , tampaknya memang ada sesuatu yang luar biasa dari anak itu .
  Hari demi hari Dreamy menjalani hidup nya tanpa seorang teman , saudara atau kerabat sampai suatu hari seorang gadis berumur 16 tahun muncul , gadis ini bernama Debby ,dia datang dari sebuah desa yang cukup makmur , jadi Debby belum terbiasa melihat seseorang yang dekil seperti Dreamy , tapi karena anak-anak lain sibuk dengan kegiatan nya masing-masing , akhirnya Debby menghampiri Dreamy yang sedang duduk terpaku menatap debur ombak , dia duduk bersila sambil menopang dagunya dengan tangan mungilnya ,dia menghiraukan anak-anak yang asik bermain bola , menghiraukan gadis-gadis yang asik bernyanyi di pinggiran pantai , dia bahkan tak sadar ketika Debby duduk disamping nya , mata nya tetap terpaku pada pemandangan di depan nya , sinar matahari pagi menyinari wajahnya yang tak berdosa.
" Hei , aku Debby , kamu siapa ? " sapa Debby lembut
" Aku Dreamy " jawabnya tanpa ekspresi sedikitpun,matanya masih memandang kedepan .
" Kenapa kamu tidak ikut bermain bola bersama anak-anak lain disana ? " tanya Debby sambil menunjuk sekumpulan anak yang asik menendang bola kesana kemari .
" Aku tidak bisa melakukan nya , walaupun aku ingin " sahut Dreamy , tangan nya sibuk menata rambut lebatnya yang tertiup angin.
" Bagaimana kalau ikut menyanyi seperti gadis-gadis disana ? pasti menyenangkan " kata Debby tersenyum
" Memang menyenangkan , tapi aku tidak bisa melakukan nya juga , walaupun ingin sekali " katanya tersenyum kearah Debby , senyum pertamanya di pagi itu .
" Kenapa kamu tidak bisa melakukan nya ? " tanya Debby penasaran
Dreamy beranjak dari duduknya , berjalan kearah ombak , Debby berdiri di belakang nya , Dreamy merentangkan tangan nya dan mulai berbicara .
" Lihat kenyataan Deb , aku hanya seorang anak yatim piatu yang tidak punya apa-apa dan tidak bisa melakukan apa-apa , tak mungkin aku ikut bergabung begitu saja dengan mereka yang notabene nya adalah anak-anak dari orang mampu , di realita yang menyedihkan aku hanya karang kecil yang terdampar di pinggir pantai ! "
" Tapi . . ."
" Hmm , tapi apa ? lihat mataku Deb , apa yang kamu lihat ? " Dreamy berjalan kearah Debby dan menatap mata indah Debby dengan tajam , Debby tak bisa menghindar dia menatap dalam mata Dreamy , tiba-tiba dunia serasa berputar-putar dan Debby menempati dirinya bukan di sebuah pantai lagi , dia berada di sebuah kota yang megah dan canggih , kalau ada kata yang lebih hebat 10 kali lipat dari metropolitan , itu pasti sudah dikatakan nya , kota yang lebih ramai dari New york , lebih indah dari Paris , lebih romantis dari Venice , lebih luas dari Rusia ataupun Cina , lebih canggih dari Tokyo , bahkan lebih makmur dari Atlantis , selama beberapa detik Debby hanya terdiam dan akhirnya bisa berkata sepatah kata .
" Di mana ini ? "
" Ini adalah Kota Mimpi , kota yang dibangun dari sebuah imajinasi seorang anak , yang bahkan tidak pernah mengenal sekolah dalam realitanya , tapi dia berani bermimpi untuk menelusuri ruang terdalam dalam fantasi nya , dia berani bermimpi untuk menghentakan getar-getir kesedihanya , dia berani bermimpi untuk tidak menangis dibalik tawa anak-anak lain, dia hanya bisa bermimpi " Dreamy tersenyum sedih
" Hebat . ."
" Ya , disini aku bisa melakukan apapun yang aku mau , walaupun aku tidak ingin "

No comments:

Post a Comment