Sunday, 31 January 2010

Small talk in a small alley

Siang itu nampak tak terlalu panas matahari menyinari paris,seorang remaja indonesia tampak dngan cuek bersender pada sebuah dinding tembok berwarna cokelat,dengan rambut gondrong yang menutupi alis dak kedua telinga,dia mengenakan kacamata ray-ban hitam,dengan jacket jeans belel,vneck hitam berkancing,jeans hitam,juga vans yang sedikit jebol,dia memegang gelas plastik berisikan capucino hangat,dengan earphone di telinga," stolen " milik dashboard confesonal mengalun dari nokia 3120 classic nya.

Dimas bersandar di depan sebuah gedung opera kuno bernama palais garnier,sebuah bangunan yang dibangun pada masa periode kekaisaran kedua,Dimas menunggu paman nya yang sedang membeli tiket opera di dalam,ketika tiba-tiba seorang gadis yang sangat cantik,berambut emas,beralis tajam,bermata indah itu datang tergopoh-gopoh menghampiri dimas dan tak sengaja menyenggol gelas plastik dimas,dimas terkejut..
" Hei. . "
" dé-desolé, je n'ai pas volontairement, je suis pressé. . " katanya ngos-ngosan
" Oui, sans problème " Dimas tersenyum sambil berusaha mengeringkan jeans nya yang kena cappucino,tapi alangkah kaget nya dimas ketika melihat wanita itu .
" Em-emma wat- watson " katanya tergagap
" Help me,i'm being chased " Emma sibuk menengok kebelakang
nampak dari kejauhan puluhan remaja berlari bak singa lapar,dengan cepat dimas menarik tangan emma berlari ke sebuah gang kecil,tidak lama kemudian sekelompok orang itu lewat tanpa menyadari Dimas dan Emma yang bersembunyi di sebuah gang .

" Thanks, you saved me.. what's your name boy ? " tanya nya sambil menebar senyuman maut nya .
" Di-dimas, i'm a big fan of you " dimas masih tergagap,tak percaya pujaan nya ada tepat di samping nya dan dia baru saja menolong nya .
" Oh,really ?? you're so sweet dim " katanya lagi

akhirnya tak lama kemudian mereka asyik mengobrol di gang kecil itu,dan ini obrolan mereka yang telah di translate menjadi bahasa indonesia ( hehe )
" Iya,aku udah ngefans sama kamu sejak harry potter pertama lo,sayang aku belum sempat nonton film mu yang ballet shoes " kata dimas yang sudah mulai menguasai kegugupan nya .
" makasih banget ya,kamu sedang apa di paris ? liburan kah ? " Tanya Emma
" Iya,engga juga sih,diajak paman ku yang wartawan kesini,katanya sih pengen bakat ku sebagai penulis "
" wow,kamu penulis dim ?? "
" Ah,cuma iseng kok,kebetulan aja paman ku ini tahu aku suka nulis . hehe,tapi ternyata berat ya jadi artis tenar macam kamu,aku ga habis pkir ada kejadian kaya tadi "
" Yah,gitulah dim,kadang fans emang berarti ya untuk para artis,tanpa mereka,we're nothing, tapi yah, ada juga fans-fans maniak seperti itu " ujarnya sambil memainkan tali sepatu boots nya .
" Trus,cara kamu menghadapi mereka ? "
" Yah,ake selalu menghadapi mereka dengan senyum kok,intinya sih be humble aj dim '

Dimas tersenyum sambil mengacungkan jempolnya dan berucap " like this! ",Emma terbahak melihat tingkah Dimas yang cukup konyol itu . Emma berdiri membersihkan debu-debu di celana nya,dimas juga berdiri .
" Dim, i'm glad to meet you, but I can not linger here "
" I'm glad to meet you too , Em "
" thank you very much,dim, if not met you earlier, I would have to be corned beef. . cans. .hehe "
" Hahaha.. no,problem Em " dimas memasukan kedua tangan nya ke saku jaket nya mencoba terlihat cool .
" thanks " mencium pipi dimas cepat,dan bergegas lari dari gang kecil itu
dimas cuma bisa bengong sambil membalas lambaian tangan Emma dari kejauhan .

P.S : menjadi apapun kamu,minumnya teh botol,eh,menjadi apapaun kamu tetaplah humble pada siapa pun !

No comments:

Post a Comment