Thursday, 17 September 2009

The Legend Of Atlantis

Legenda yang berkisah tentang "Atlantis", pertama kali
ditemui dalam karangan filsafat Yunani kuno: Dua buah
catatan dialog Plato (427-347 SM) yakni: buku Critias
dan Timaeus.

Pada buku Timaeus, Plato berkisah: Di hadapan "Selat
Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat
besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya,
di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan
yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan
Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan
perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan
Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir,
tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di
dasar laut, negara besar yang melampaui peradaban
tinggi, lenyap dalam semalam.

Dalam legenda, yang mendirikan kerajaan Atlantis
adalah dewa laut Poseidon. Di atas sebuah pulau, ada
seorang gadis muda yang kedua orang tuanya meninggal,
Poseidon memperistri gadis muda itu dan melahirkan
lima anak kembar, kemudian Poseidon membagi
keseluruhan pulau menjadi 10 wilayah, masing-masing
diserahkan pada 10 anak untuk menguasai, dan anak
sulung ditunjuk sebagai penguasa tertinggi. Karena
anak sulung lelaki ini bernama Atlan, oleh karenanya
menyebut nama negeri tersebut sebagai kerajaan
"Atlantis".

Satu bagian dalam dialog buku Critias, tercatat kisah
Atlantis yang dikisahkan oleh adik sepupu Critias.
Critias adalah murid dari ahli filsafat Socrates, tiga
kali ia menekankan keberadaan Atlantis dalam dialog.
Kisahnya berasal dari cerita lisan Joepe yaitu moyang
lelaki Critias, sedangkan Joepe juga mendengarnya dari
seorang penyair Yunani bernama Solon ( 639-559 SM).
Solon adalah yang paling bijaksana di antara 7
mahabijak Yunani kuno, suatu kali ketika Solon
berkeliling Mesir, dari tempat pemujaan makam leluhur
mengetahui legenda Atlantis. Catatan dalam dialog,
secara garis besar seperti berikut ini:

"Ada sebuah daratan raksasa di atas Samudera Atlantik
arah barat Laut Tengah yang sangat jauh, yang bangga
dengan peradabannya yang menakjubkan. Ia menghasilkan
emas dan perak yang tak terhitung banyaknya: istana
dikelilingi oleh tembok emas dan dipagari oleh dinding
perak. Dinding tembok dalam istana bertakhtakan emas,
cemerlang dan megah. Di sana, tingkat perkembangan
peradabannya memukau orang. Memiliki pelabuhan dan
kapal dengan perlengkapan yang sempurna, juga ada
benda yang bisa membawa orang terbang. Kekuasaannya
tidak hanya terbatas di Eropa, bahkan jauh sampai
daratan Afrika. Setelah dilanda gempa dahsyat,
tenggelamlah ia ke dasar laut beserta peradabannya,
juga hilang dalam ingatan orang-orang."

Penyelidikan Arkeolog
Menurut perhitungan versi Plato waktu tenggelamnya
kerajaan Atlantis, kurang lebih 11.150 tahun yang
silam. Plato pernah beberapa kali mengatakan, keadaan
kerajaan Atlantis diceritakan turun-temurun. Sama
sekali bukan rekaannya sendiri. Plato bahkan pergi ke
Mesir minta petunjuk biksu dan rahib terkenal setempat
waktu itu. Guru Plato yaitu Socrates ketika
membicarakan tentang kerajaan Atlantis juga
menekankan, karena hal itu adalah nyata, nilainya jauh
lebih kuat dibanding kisah yang direkayasa.

Jika semua yang diutarakan Plato memang benar-benar
nyata, maka sejak 12.000 tahun silam, manusia sudah
menciptakan peradaban. Namun di manakah kerajaan
Atlantis itu? Sejak ribuan tahun silam orang-orang
menaruh minat yang sangat besar terhadap hal ini.
Hingga abad ke-20 sejak tahun 1960-an, laut Bermuda
yang terletak di bagian barat Samudera Atlantik, di
kepulauan Bahama, dan laut di sekitar kepulauan
Florida pernah berturut-turut diketemukan keajaiban
yang menggemparkan dunia.

Suatu hari di tahun 1968, kepulauan Bimini di sekitar
Samudera Atlantik di gugusan Pulau Bahama, laut tenang
dan bening bagaikan kaca yang terang, tembus pandang
hingga ke dasar laut. Beberapa penyelam dalam
perjalanan kembali ke kepulauan Bimini, tiba-tiba ada
yang menjerit kaget. Di dasar laut ada sebuah jalan
besar! Beberapa penyelam secara bersamaan terjun ke
bawah, ternyata memang ada sebuah jalan besar
membentang tersusun dari batu raksasa. Itu adalah
sebuah jalan besar yang dibangun dengan menggunakan
batu persegi panjang dan poligon, besar kecilnya batu
dan ketebalan tidak sama, namun penyusunannya sangat
rapi, konturnya cemerlang. Apakah ini merupakan jalan
posnya kerajaan Atlantis?

Awal tahun '70-an, sekelompok peneliti telah tiba di
sekitar kepulauan Yasuel, Samudera Atlantik. Mereka
telah mengambil inti karang dengan mengebor pada
kedalaman 800 meter di dasar laut, atas ungkapan
ilmiah, tempat itu memang benar-benar sebuah daratan
pada 12.000 tahun silam. Kesimpulan yang ditarik atas
dasar teknologi ilmu pengetahuan, begitu mirip seperti
yang dilukiskan Plato! Namun, apakah di sini tempat
tenggelamnya kerajaan Atlantis?

Tahun 1974, sebuah kapal peninjau laut Uni Soviet
telah membuat 8 lembar foto yang jika disarikan
membentuk sebuah bangunan kuno mahakarya manusia!
Apakah ini dibangun oleh orang Atlantis?

Tahun 1979, ilmuwan Amerika dan Perancis dengan
peranti instrumen yang sangat canggih menemukan
piramida di dasar laut "segitiga maut" laut Bermuda.
Panjang piramida kurang lebih 300 meter, tinggi kurang
lebih 200 meter, puncak piramida dengan permukaan
samudera hanya berjarak 100 meter, lebih besar
dibanding piramida Mesir. Bagian bawah piramida
terdapat dua lubang raksasa, air laut dengan kecepatan
yang menakjubkan mengalir di dasar lubang.

Piramida besar ini, apakah dibangun oleh orang-orang
Atlantis? Pasukan kerajaan Atlan pernah menaklukkan
Mesir, apakah orang Atlantis membawa peradaban
piramida ke Mesir? Benua Amerika juga terdapat
piramida, apakah berasal dari Mesir atau berasal dari
kerajaan Atlantis?

Tahun 1985, dua kelasi Norwegia menemukan sebuah kota
kuno di bawah areal laut "segitiga maut". Pada foto
yang dibuat oleh mereka berdua, ada dataran, jalan
besar vertikal dan horizontal serta lorong, rumah
beratap kubah, gelanggang aduan (binatang), kuil,
bantaran sungai dll. Mereka berdua mengatakan: "Mutlak
percaya, yang kami temukan adalah Benua Atlantik! Sama
persis seperti yang dilukiskan Plato!" Benarkah itu?

Yang disayangkan, piramida dasar laut segitiga
Bermuda, berhasil diselidiki dari atas permukaan laut
dengan menggunakan instrumen canggih, hingga kini
belum ada seorang pun ilmuwan dapat memastikan apakah
sebuah bangunan yang benar-benar dibangun oleh tenaga
manusia, sebab mungkin saja sebuah puncak gunung bawah
air yang berbentuk limas.

Foto peninggalan bangunan kuno di dasar laut yang
diambil tim ekspedisi Rusia, juga tidak dapat
membuktikan di sana adalah bekas tempat kerajaan
Atlantis. Setelah itu ada tim ekspedisi menyelam ke
dasar samudera jalan batu di dasar lautan Atlantik
Pulau Bimini, mengambil sampel "jalan batu" dan
dilakukan penelitian laboratorium serta dianalisa.
Hasilnya menunjukkan, bahwa jalan batu ini umurnya
belum mencapai 10.000 tahun. Jika jalan ini dibuat
oleh bangsa kerajaan Atlantis, setidak-tidaknya tidak
kurang dari 10.000 tahun. Mengenai foto yang
ditunjukkan kedua kelasi Norwegia itu, hingga kini pun
tidak dapat membuktikan apa-apa.

Satu-satunya kesimpulan tepat yang dapat diperoleh
adalah benar ada sebuah daratan yang karam di dasar
laut Atlantik. Jika memang benar di atas laut Atlantik
pernah ada kerajaan Atlantis, dan kerajaan Atlantis
memang benar tenggelam di dasar laut Atlantik, maka di
dasar laut Atlantik pasti dapat ditemukan
bekas-bekasnya. Hingga hari ini, kerajaan Atlantis
tetap merupakan sebuah misteri sepanjang masa.

(Sumber: Buku Himpunan Inspirasi Peradaban Prasejarah)

No comments:

Post a Comment